Sabtu, 14 Januari 2012

AZHAR IDRUS ! MARI KEMBALI KEPADA AL QURAN DAN HADIS.





Ulama Su', 
Petaka Dan Fitnah

"Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebaikan, sedang kamu melupakan diri (kewajiban) mu sendiri. Padahal kamu membaca Al-Kitab (Taurat)? Maka tidaklah kamu berpikir." 
(QS. Al-Baqarah : 44)

Rasulullah SAW bersabda :
"Akan muncul di akhir zaman orang-orang yang mencari dunia dengan agama. Di hadapan manusia mereka memakai baju dari bulu domba untuk memberi kesan kerendahan hati mereka, lisan mereka lebih manis dari gula namun hati mereka adalah hati serigala (sangat menyukai harta dan kedudukan). 

Allah SWT berfirman :
 'Apakah dengan-Ku (kasih dan kesempatan yang kuberikan) kalian tertipu ataukah kalian berani kepada-Ku. Demi diriku, Aku bersumpah, Aku akan mengirim bencana dari antara mereka sendiri yang menjadikan orang-orang santun menjadi kebingungan (apalagi selain mereka) sehingga mereka tidak mampu melepaskan diri darinya."
(HR. Tirmidzi).

Diriwayatkan bahwa Allah SWT memberi wahyu kepada Nabi Dawud AS : 
"Wahai Dawud jangan engkau jadikan antara Aku dan antara dirimu seorang alim yang sudah tergoda oleh dunia, sehingga ia bisa menghalangimu dari jalan mahabbahku. Karena sesungguhnya mereka adalah para begal yang membegal jalannya hamba-hambaKu. Sesungguhnya hukuman terkecil yang Aku kenakan untuk mereka adalah Aku cabut kelezatan bermunajat dari hati mereka." 
(Jami' Bayanil Ilmi, Ibnu Abdil Bar, I/193).

Asy-Sya'bi berkata : 
"Akan ada sekelompok penduduk surga yang melongok, melihat sekelompok penduduk neraka. Lalu penduduk surga menyapa mereka dengan penuh keheranan, 'Apa yang membuat kalian masuk neraka, padahal kami masuk surga karena jasa didikan dan ajaranmu?' Mereka menjawab : Sesungguhnya kami memerintahkan kalian melakukan kebaikan namun kami sendiri tidak melakukannya."

Umar berkata kepada Ziyad bin Hudair : 
"Apakah kamu mengerti apa yang merusak Islam?" Ziyad berkata : "Tidak." Umar berkata : "Tergelincirnya seorang alim, debatnya orang munafik -dengan ayat Al-Qur'an- dan (penetapan) hukumnya para imam yang menyesatkan." 
(Riwayat Ad-Darimi).

PENJELASAN MENGENAI CIRI-CIRI ULAMA' SUU':

Ulama yang mengajak kepada kebaikan, tetapi dengan cara-cara kefasikan, seperti berdakwah dengan musik dan gendingan. Mulutnya mengajak ke surga sementara tangan dan kakinya mengajak orang lain untuk bergoyang mengikuti syetan. 


Atau berdakwah dengan menggunakan kaedah berlawak, sehingga ungkapan yang kotor dan contoh-contoh yang seronok menjadi bumbu wajib dalam setiap ceramahnya karena matlamat keberhasilannya adalah puasnya hadirin, pemirsa dan pendengar, dengan gelak tawa dan senyuman lebar sebanyak mungkin. 


Tema dan isi dakwah pun dipilih dan dikemas sesuai dengan selera para panitia dan pengunjung. Mulutnya mengajak kepada iman, namun lawakan dan kebanyolannya melupakan akhirat. 

Intinya adalah ia mencari "ridah manusia." Jenis ulama penghibur (pelawak dan pemusik) ini tidak mengikuti aturan dakwah dalam syariat Islam, tetapi mengikuti nafsu syetan demi mengejar ridha manusia.


Mereka melupai ancaman daripada Rasulullah SAW : 
"Barangsiapa yang mencari ridha Allah dengan (resiko mendapat) murka manusia, maka Allah mencukupinya dari manusia. Dan barangsiapa mencari ridha manusia dengan (menyebabkan) kemurkaan Allah, maka Allah menyerahkan dirinya kepada manusia." 
(HR. Tirmidzi, no. 2419).


TQ AAKJ !


TEPUK DADA TANYA IMAN!

Tiada ulasan:

Catat Ulasan

Sendiri Tulis Sendiri Tanggung Ya, Penulis Blog Tidak Bertanggungjawab Ke atas Implikasi Perundangan Yang Dikenakan Oleh Pihak Berkuasa Ke atas Mana-mana Ulasan Yang Menyalahi Perundangan Yang berkuatkuasa